Fakta Atas otak anak

OTAK merupakan organ vital yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan kendali atas semua sistem di dalam tubuh. Otak yang juga merupakan pusat kecerdasan atau pusat kemampuan berpikir ini mulai dibentuk selang beberapa saat setelah terjadinya konsepsi (proses peleburan inti sel telur dan inti sel sperma).

Karena itu, sejak anak lahir hingga mulai bisa mengenal beragam hal di lingkungannya, otak anak harus segera dirangsang. Caranya, kenalkan anak pada banyak hal di lingkungan sekitar kita entah itu binatang, tumbuhan, beragam benda lain serta bilangan dan bahasa yang sederhana.

Berikut fakta atas otak anak yang perlu kita ketahui :

  1. Para ilmuwan menyatakan bahwa 50 % kemampuan otak anak-anak terbentuk dalam 6 tahun pertamanya.
  2. Lingkungan memberi efek dramatis pada perkembangan otak balita.
  3. Aktivitas dalam otak menciptakan arus kecil listrik yang disebut sinapsis dan jumlah rangsangan yang diterima bayi Anda mendapatkan efek langsung bagaimana sinapsis itu terbentuk.
  4. Rangsangan berulang-ulang menguatkan jalinan tersebut dan menjadikannya permanen, sedangkan arus listrik baru yang terpakai akhirnya akan mati.
  5. Bayi memiliki kebutuhan biologik dan semangat untuk belajar.
  6. Jaringan dasar pada sinapsis otak hampir lengkap setelah perkembangan otak yang begitu cepat dalam 3 tahun pertama bayi.
  7. Makin banyak rangsangan yang dapat diberikan kepada bayi menandakan lebih banyak sirkuit yang dibentuk untuk meningkatkan kemampuan belajarnya di masa depan.
  8. Rangsangan visual bisa meningkatkan perkembangan otak termasuk meningkatkan keingintahuan, perhatian dan konsentrasi.
  9. Mainan terbaik bayi adalah Anda! Berinteraksilah bersama bayi sesering mungkin.
  10. Jika Anda memuji bayi Anda dan selalu memberinya semangat, bayi Anda akan terpacu untuk belajar dan cenderung lebih cepat memahami.

Karena itu, jika kedua sisi otak kanan maupun kiri dirangsang dengan tepat, anak-anak pun bisa mengembangkan kemampuan jeniusnya dengan normal tanpa kesulitan.

Sumber : Kompas

Ayah Lupa

Ayah mengatakan ini saat kau terbaring tidur, sebelah tangan kecil menopang pipimu dan rambutmu menempel pada dahimu yang lembab.

Ayah menyelinap masuk seorang diri ke kamarmu. Baru beberapa menit yang lalu, ketika Ayah sedang membaca koran di ruang perpustakaan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa. Dengan perasaan bersalah Ayah datang masuk menghampiri pembaringanmu.

Ada hal-hal yang Ayah pikirkan,
Nak: Ayah selama ini bersikap kasar kepadamu.
Ayah membentakmu ketika kau sedang berpakaian hendak pergi ke sekolah karena kau cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk. Lalu Ayah lihat kau tidak membersihkan sepatumu. Ayah berteriak marah tatkala kau melempar beberapa barangmu ke lantai.

Saat makan pagi Ayah juga menemukan kesalahan. Kau meludahkan makananmu.
Kau menelan terburu-buru makananmu. Kau meletakkan sikumu di atas meja.
Kau mengoleskan mentega terlalu tebal di rotimu. Dan begitu kau baru mulai bermain dan Ayah berangkat mengejar kereta api, kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru, “Selamat jalan Ayah!” dan Ayah
mengerutkan dahi, lalu menjawab “Tegakkan bahumu!”

Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari. Begitu Ayah muncul dari jalan, Ayah segera mengamatimu dengan cermat, memandang hingga lutut, memandangmu yang sedang bermain kelereng.

Ada lubang-lubang pada kaus kakimu. Ayah menghinamu di depan kawan-kawanmu, lalu menggiringmu untuk pulang ke rumah. Kaus kaki mahal — dan kalau kau yang harus membelinya, kau akan lebih berhati-hati! Bayangkan itu, Nak, itu keluar dari pikiran seorang Ayah!

Apakah kau ingat, nantinya, ketika Ayah sedang membaca di ruang perpustakaan, bagaimana kau datang dengan perasaan takut, dengan rasa terluka dalam matamu? Ketika Ayah terus memandang koran, tidak sabar karena gangguanmu, kau jadi ragu-ragu di depan pintu. “Kau mau apa?” semprot Ayah.
Kau tidak berkata sepatah pun, melainkan berlari melintas melompat ke arah Ayah, kau melemparkan tanganmu melingkari leher dan mencium Ayah, tangan-tanganmu yang kecil semakin erat memeluk dengan hangat, kehangatan yang telah Tuhan tetapkan untuk mekar di hatimu dan yang bahkan pengabaian sekali pun tidak akan mampu melemahkannya. Dan kemudian kau pergi, bergegas menaiki tangga.

Nah, Nak, sesaat setelah itu koran jatuh dari tangan Ayah, dan satu rasa takut yang menyakitkan menerpa Ayah. Kebiasaan apa yang sudah Ayah lakukan? Kebiasaan dalam menemukan kesalahan, dalam mencerca — ini adalah hadiah Ayah untukmu sebagai seorang anak lelaki. Bukan berarti Ayah tidak mencintaimu; Ayah lakukan ini karena Ayah berharap terlalu banyak dari masa muda. Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun Ayah sendiri.

Dan sebenarnya begitu banyak hal yang baik dan benar dalam sifatmu. Hati mungil milikmu sama besarnya dengan fajar yang memayungi bukit-bukit luas. Semua ini kau tunjukkan dengan sikap spontanmu saat kau menghambur masuk dan mencium Ayah sambil mengucapkan selamat tidur. Tidak ada masalah lagi malam ini, Nak. Ayah sudah datang ke tepi pembaringanmu dalam kegelapan, dan Ayah sudah berlutut di sana, dengan rasa malu!

Ini adalah sebuah rasa tobat yang lemah; Ayah tahu kau tidak akan mengerti hal-hal seperti ini kalau Ayah sampaikan padamu saat kau terjaga. Tapi esok hari Ayah akan menjadi Ayah sejati! Ayah akan bersahabat karib denganmu, dan ikut menderita bila kau menderita, dan tertawa bila kau tertawa. Ayah akan menggigit lidah Ayah kalau kata-kata tidak sabar keluar dari mulut Ayah. Ayah akan terus mengucapkannya kata ini seolah-olah sebuah ritual: “Dia cuma seorang anak kecil — anak lelaki kecil!

Ayah khawatir sudah membayangkanmu sebagai seorang lelaki. Namun, saat Ayah memandangmu sekarang, Nak, meringkuk berbaring dan letih dalam tempat tidurmu, Ayah lihat bahwa kau masih seorang bayi. Kemarin kau masih dalam gendongan ibumu, kepalamu berada di bahu ibumu. Ayah sudah meminta terlalu banyak, sungguh terlalu banyak

Dikutip dari buku Dale Carnigie

Kok gw malah ingat Bapak gw ya… bukannya ingat anak gw..

TV Sharp

Suatu saat di bulan maret 2008, TV di rumah rusak, tidak bisa hidup karena -mungkin- sekring powernya putus.

Rasanya masih garansi nih…
coba cari kartu garansi, gak nemu juga sudah 2 hari.
coba cari kwitansi pembayaran, ketemu ! belinya 2 april di carrefur puri.

Tapi no.telp customer servicenya sharp gak ada di kwitansi…
bagusnya ada internet .. coba cari, ketemu di CS TV Sharp

CS : “ada kartu garansinya pak..?”
I : ” gak ada mbak, adanya kwitansi pembelian aja..”

CS : “no telepon rumahnya berapa pak ?
(hari gini masih tanya telepon rumah… udah ada GSM, CDMA..)
I : “021-001XXXX”
CS : “atas nama pak KarXX?” (nama ortu)
I : “lho kok tau?, tapi bapakku udah wafat”
CS : “maaf pak, tahun 2001 Pak Karxx pernah perbaiki kulkas..”
(..walaupun ini -mungkin-biasa saja..tetap aku terkesima..)
I :”ya, disini alat elektronik hampir semuanya sharp kecuali komputer & pompa air..”
CS : “alamatnya di Jl. XXX?” petugas kami akan datang ke tempat bapak dengan konfirmasi terlebih dahulu..

karena besok libur panjang dimana sabtu adalah hari kejepit dan aku akan keluar kota maka CSnya bilang akan datang senin.

Ternyata sabtu, petugasnya bisa datang tuh..! TV beres dan bisa dipakai lagi..

padahal gak punya kartu garansi dan 1 minggu lagi garansinya berakhir..

Makacih deh, gak salah milih SHARP !

Kangen

waduh …. udah lama gak nulis disini…

ini blog saya buat belajar ngeblog…

udah lama ngak nulis disini… sibuk ngebangun situs lain…

rencana sih buat persiapan pensiun… lumayan cepat naiknya

namun ini juga karena sumbangan terbesar dari pembaca blog ini…

buat teman-teman yang sudah mampir dan meninggalkan pesan disini Terima Kaish ya…

dan sering-sering mampir deh.. saya akan buat catatan – catatan hidup disini

tapi juga mohon maaf kalau respon saya telat.. 😀

3 Penyebab Perceraian

Dulu, saat masih kuliah dan masih suka nongkrong gak karuan,
saya dapat input berharga dari seorang yang sedang mabok.
Saya gak akan lupa inputan ini.
Ini warisan dari Papa Franki almarhum. Halo pa! apakabar disana 🙂

Perceraian adalah puncak dari pertengkaran kecil,
yang berkumpul menjadi pertengkaran besar yang jika sering terjadi maka timbulah perceraian.

Dia bilang, 3 penyebab utama pertengkaran dalam rumah tangga adalah :

  1. Uang
  2. Seks
  3. Anak-anak

Sebenarnya dia mau jelasin satu per satu. Tapi kurang jelas bicaranya.
Jadi saya coba analisa sendiri.

  1. Uang
    Gak bisa ngeles deh… urusan ekonomi emang biangnya.
    Cinta gak bisa beli nasi bungkus, cuma uang yang bisa.
  2. Seks
    bila kamu belum punya pengalaman seks sebelumnya dengan beberapa wanita,
    bagaimana kamu tau wanita yang seperti apa yang kamu suka dalam hal seks.
    Mungkin ini sebabnya kumpul kebo banyak dilakukan sebelum pernikahan.
    Upaya “test case” 🙂
    bagaimana kamu tau kalo istri kamu badannya bau?
    bagaimana kamu tau suami kamu ngoroknya kayak mesin diesel?
    Namun kalo kamu adalah orang yang adaptif, gampang menyesuaikan diri,
    seks bukan masalah besar dong. Seks berhubungan dengan fisik. Fisik akan terus berubah, gak bisa menipu zaman. Harusnya kamu bisa terima perubahan ini.
  3. Anak-anak
    Tidak punya anak
    Kebanyakan anak
    Pendidikan anak dan harapan kamu atas anakmu, mau kamu jadikan apa dia.
    Cara kamu memarahi anak, semuanya bisa memicu pertengkaran

Jadi kalo diliat, seks dan anak-anak bisa ditanggulangi dengan menerima perubahan dan kompromi. Sedangkan ekonomi, gak ada jalan lain, kamu harus kerja lebih keras lagi.
Oh ya, papa franki menikah dan cerai beberapa kali.
Saat bicarakan ini dia sedang beristri dua 🙂

Kata orang, nafsu mengumpulkan uang adalah biang kejahatan.
Orang lain bilang, gak punya uang adalah akar kejahatan

Kamu bilang ?……

Memilih Mentor

Setiap orang baru di suatu lingkaran, memerlukan mentor.
Seseorang yang kamu anggap bisa membawamu ke tangga teratas dalam hirarki lingkaranmu.
Mentor itu haruslah orang yang punya pengalaman, jabatan dan kekuasaan.
Sesuatu yang harus kamu miliki nanti.
Dalam pandanganmu, mungkin dia tidak selalu benar, tapi dia adalah mentormu.

Pastikan kamu mengerti betul apa yang diperintahkan mentor seblum melaksakannya.
Pelajari seni bertanya.

Jangan dekati wanita-wanita mentormu.
Anaknya, pacarnya, istrinya, adiknya dan seluruh wanita dalam keluarganya.
Namun bila anak mentormu suka padamu dan kamu juga suka padanya,
bolehlah kamu teruskan tentu atas seizin mentormu itu.

Lingkaran

Pilihlah dengan benar di lingkaran mana kamu ingin masuk.

Bergaulah dengan ustad, kamu akan mengerti agama

Bergaulah dengan maling, kamu akan tau cara mencuri

Bergaulah dengan yang sukses, kamu akan sukses juga

Tapi apakah mereka menerima kamu?

Jika bapakmu tidak mewariskan keanggotaan,
kamu harus “membayar tiket” untuk masuk ke lingkaran yang kamu pilih.

Kamu harus memiliki suatu ketrampilan yang jauh diatas rata-rata orang kebanyakan.
Atau kamu harus bekerja lebih keras, lebih tahan banting, lebih “kotor”, lebih sabar dsb.

Jika sudah masuk dalam lingkaran itu, kamu harus punya moral seperti pelacur namun harus tetap sopan seperti guru agama.

Pilihlah orang yang “berpengaruh” untuk tempat kamu bertumpu. Seorang yang mensponsori kamu. Seorang mentor. Pastikan dia akan membela dan menjamin karirmu di lingkaran itu. Kamu akan mengerjakan semua perintahnya, dari yang bersih sampai yang kotor. Kamu harus belajar patuh sebagai abdi sebelum menjadi patih.
Jika dia melucu, kamu akan tertawa, paling gak senyum.
Jika dia marah, kamu akan menunduk, diam tidak berani menatap matanya.
Kamu akan bicara hanya bila diajak bicara.

Kamu harus hormat padanya karena dia penting bagi masadepanmu.

Dalam perjalanan karirmu, mungkin kamu akan berhadapan dengan bekas mentor mu itu. Mungkin kamu akan menggantikan jabatannya. Apa yang kamu lakukan?
Singkirkan saja. Toh dia sudah pernah disana. Gantian dong !

Baru jadi ayah

Suatu malam Rini terbangun dan melihat suaminya sedang berdiri di sisi boks bayi mereka. Sepanjang hidupnya ia belum pernah melihat ekspresi wajah sang suami seperti itu sebelumnya.
Kadang-kadang sang suami tersenyum sambil menggelengkan-gelengkan kepala, tampak kagum…, lalu seperti terharu, terus menarik nafas panjang dan seterusnya.
Diam-diam air mata menetes di kedua mata Rini.
Ia tak menyangka suaminya akan mengagumi bayi mereka seperti itu.
Rini menghampiri suaminya, memeluknya dan bertanya,
“Mas, sayang ya sama dede bayi ?”

Setelah hening sejenak perlahan suami menjawab
“aku benar-benar nggak habis pikir…..
kok ya …. boks begini harganya bisa 5 juta ”

 😀

Ibu-ibu

4 orang ibu Katolik, sedang duduk disebuah cafe sambil mengobrol.
Ibu yang pertama bercerita pada ketiga temannya:
“Anakku seorang Pastor. Pada saat ia masuk ke suatu ruangan, setiap orang memanggilnya Bapa’.”

Ibu yang kedua juga tidak mau kalah :
“Anakku seorang Uskup. Setiap kali ia masuk ke suatu ruangan, setiap orang memanggilnya Uskup yg terberkati’.”

Ibu yang ketiga juga ikut bercerita :
“Anakku seorang Kardinal. Setiap kali ia masuk ke suatu ruangan, setiap orang memanggilnya Kardinal yang suci’.”
Ibu yang keempat diam saja… …….
Akhirnya karena tidak sabar menunggu, ketiga ibu tadi secara bersamaan berkata kepada ibu yang keempat,
“Bagaimana dengan anakmu?”
Jawab ibu keempat itu :
“Anakku tingginya 180 cm… ia eksekutif muda yang sukses… dadanya bidang lengannya berotot… murah senyum… sangat tampan… dan selalu berpakaian trendy…
Setiap kali ia masuk ke suatu ruangan… seluruh wanita mendesah, ‘Oh, my God ……….

Cara bertanya, menentukan jawaban

Pelajaran 1

Seorang anak kecil datang untuk membeli gula-gula satu ons.
Pelayan mengambil tangga di belakang toko, naik ke rak paling atas, menurunkan stoples, menimbang permen, naik tangga, mengembalikan stoples, turun tangga dan mengembalikan tangga ke belakang toko.

Seorang anak kecil datang lagi untuk membeli gula-gula satu ons.
Pelayan mengambil tangga di belakang toko, naik ke rak paling atas,menurunkan stoples, menimbang permen, naik tangga, mengembalikan stoples, turun tangga dan mengembalikannya ke belakang toko.

Kemudian datang anak kecil ketiga yang juga membeli gula-gula satu ons.
Selesai mengembalikan tangga, datang pula anak kecil yang keempat.
Kini pelayan toko itu sudah kehabisan tenaga. Ketika masih berada di atas untuk mengembalikan stoples, anak kecil kelima datang.

“Kamu juga mau membeli gula-gula satu ons?” tanya pelayan toko dengan stoples masih di tangan.
“Tidak, Pak,” jawab anak itu.
Pelayan toko kemudian menyelipkan stoples itu di rak paling atas,turun tangga dan mengembalikannya ke belakang toko.

“Nah, sekarang kamu mau beli apa?” tanya pelayan toko dengan sisa-sisa tenaganya.
“Gula-gula setengah ons.” jawab anak kecil itu.

 Pelajaran 2

Tamu : “Nak, apakah ibumu ada di rumah?”
Anak : “Ada, Pak.”
Tamu : (setelah 15 menit mengetok pintu tanpa hasil)
“Hai, Nak. Tadi kau katakan ibumu ada di rumah.”
Anak : “Benar, Pak. Tapi kami tidak tinggal di rumah ini.”